Medanzone – Media sosial dihebohkan dengan aksi seorang pria yang sedang melaksanakan ibadah salat di halaman Gereja Pardaeman, yang terletak di Jalan Taduan, Medan. Namun, ternyata diketahui bahwa pria tersebut mengidap gangguan kejiwaan.
Insiden ini menjadi viral setelah detikSumut, pada Minggu (28/5/2023), membagikan video pria tersebut yang sedang salat dan menarik perhatian beberapa jemaat gereja. Dalam video tersebut, terlihat pria tersebut mengenakan jubah dan peci.
Pendeta Resort Gereja HKBP Pardamean, Tampak Hutagaol, menjelaskan bahwa peristiwa ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Akan tetapi, aksi salat yang terekam dalam video viral tersebut terjadi pada Kamis, 18 Mei 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Orang itu adalah warga Medan Perjuangan. Pada sore hari itu, dia mempraktekkan salat di halaman gereja. Beberapa jemaat gereja yang ada saat itu melihatnya,” kata Tampak kepada detikSumut ketika dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut.
Sebelumnya, pria tersebut telah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak gereja. Tampak Hutagaol menjelaskan, “Kami sudah menjelaskan bahwa pria tersebut mengalami gangguan kejiwaan. Ia sering datang ke sini, kadang minum kopi, meminta uang, dan sebagainya. Warga muslim yang tinggal di sekitar gereja sudah mengetahuinya dan memakluminya karena mereka mengetahui kondisi kejiwaannya yang tidak stabil.”
Menurut pendeta tersebut, pria tersebut sempat berbicara dengannya setelah menyelesaikan salat di halaman gereja. Bahkan, polisi juga datang ke gereja untuk memeriksa kejadian tersebut.
“Kemarin, polisi datang ke sini untuk menanyakan hal ini, karena video tersebut telah menyebar. Mereka langsung menuju ke rumah pria tersebut,” ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Japri Simamora, mengatakan bahwa pihak kepolisian telah mengunjungi gereja setelah video tersebut menjadi viral. Kedatangan mereka bertujuan untuk memastikan kebenaran peristiwa tersebut.
“Ketika kami tiba di lokasi, kami mengetahui bahwa pria tersebut sudah beberapa kali mengunjungi gereja tersebut. Dan memang benar bahwa dia mengalami gangguan jiwa,” ungkapnya saat dikonfirmasi terpisah.
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh video viral tersebut. Mereka menekankan bahwa situasi saat ini sudah aman dan terkendali.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh kejadian ini. Situasinya aman dan terkendali,” tutup Iptu Japri Simamora.
Kejadian ini menunjukkan perlunya pemahaman dan empati terhadap individu yang mengalami gangguan kejiwaan. Dalam hal ini, gereja dan warga sekitar telah menunjukkan pemahaman dan toleransi terhadap kondisi pria tersebut, meskipun tindakan salatnya di tempat ibadah yang berbeda agama dapat membingungkan bagi beberapa orang. Semoga kejadian ini menjadi pemantik untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya perlakuan yang bijaksana terhadap individu dengan gangguan kejiwaan di masyarakat.
Dapatkan berita terbaru dan terupdate di google news hanya disini.
