Medanzone – Baru-baru ini, selebritas Tio Pakusadewo mengungkapkan kondisi bisnis haram yang terjadi di lapas. Pengalaman Tio sebagai mantan narapidana yang pernah dibui karena mengonsumsi narkoba membuka fakta bahwa terdapat praktik peredaran narkoba di dalam lapas secara bebas. Pria berusia 59 tahun ini juga mengungkapkan kode tanda adanya transaksi dan penyelundupan narkoba di lapas, seperti lampu mati di sel tahanan.
Tio menyatakan bahwa fenomena ini terjadi di berbagai lapas dan menimbulkan pertanyaan tentang kondisi lapas di Medan.
Sebelumnya, telah dilaporkan bahwa seorang narapidana lapas Tanjung Gusta Medan berhasil mengirimkan sabu melalui Gojek ke Bali. Sebagaimana dilaporkan Medan Bisnis Daily (12/01/2023), kasus tersebut melibatkan Casmita Arya, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan, yang divonis pengadilan pidana seumur hidup.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Tio juga membongkar bisnis yang dimonopoli oleh anak seorang menteri di dalam lapas. Bisnis ini dikelola oleh sebuah yayasan yang melibatkan anak menteri tersebut. “Yang menggagas itu bekas napi koruptor. Cuma dia pintarlah, link-nya banyak. Terus, dia menggaet salah satu anak menteri,” kata Tio Pakusadewo.
Hal ini semakin memicu pertanyaan apakah bisnis narkoba merajalela ke lapas di Medan. Berdasarkan penelusuran BeritaJabodetabek.co.id, kondisi lapas di Medan masih belum menunjukkan ada tindak lanjut dari kasus pengedaran narkoba dan barang haram lainnya.
Sebaliknya, lapas Medan baru-baru ini justru menjadi pusat perayaan HUT Pemasyarakatan ke-59 dan Halal Bihalal. Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Upacara Kementerian Hukum dan HAM R.I dan diikuti oleh seluruh Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Indonesia secara virtual dengan tema “Transformasi Pemasyarakatan Semakin PASTI BerAKHLAK, Indonesia Maju”. Kegiatan ini merupakan puncak acara dalam memperingati HBP ke-59.
Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly, bertindak sebagai Inspektur Upacara dan menyampaikan amanatnya. Yasonna berharap pemasyarakatan di usia ke-59 dapat lebih cermat dan cerdas dalam membuat strategi, evaluasi dalam setiap situasi dan kejadian, rasional dalam mengambil kebijakan, meningkatkan integritas, rasa empati, dan saling gotong royong.
Dalam sambutannya, M Pitra Saragih selaku kalapas Kelas IIA Pematang Siantar menyampaikan, acara syukuran serta halal bihalal pada Idul Fitri 1444H tahun ini, dapat mempererat rasa kekeluargaan. “Kami sangat mengapresiasi kinerja kita semua serta berharap Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59 ini, dapat menjadi penyemangat bagi kita di usia pemasyarakatan yang tidak muda lagi. Kita harus mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas kinerja kita,” ucap Pitra Jaya.
Dapatkan berita terbaru dan terupdate di google news hanya disini.