Medanzone – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk diduga menjadi korban serangan kelompok ransomware Lockbit 3.0 yang mengakibatkan gangguan pada sejumlah layanan perbankan, termasuk layanan ATM dan mobile banking. Dark Tracer, platform intelijen dan investigasi dark web yang aktif di Twitter, mengungkapkan bahwa kelompok ransomware Lockbit 3.0 telah mengklaim bertanggung jawab atas gangguan layanan di Bank Syariah Indonesia (BSI). Mereka menyatakan bahwa itu adalah akibat dari serangan mereka dan telah mencuri sekitar 1,5 TB (terabyte) data yang ada di dalam sistem bank, termasuk 15 juta data pengguna atau nasabah bank.
Menurut Teguh Aprianto, seorang pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, dalam cuitannya di akun Twitternya, “@secgron”, “Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dgn alasan maintenance, hari ini confirm bahwa mereka menjadi korban ransomware. Total data yg dicuri 1,5 TB. Diantaranya 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal & layanan yg mereka gunakan.”
Dalam pengumuman Lockbit, hacker ini mengklaim telah mencuri 9 basis data yang terdiri dari data 15 juta nasabah dan karyawan. Data tersebut meliputi nomor telepon, alamat, nama, dokumen informasi, jumlah rekening, nomor kartu, transaksi dan lain-lain. Selain itu, mereka juga mengklaim telah mencuri dokumen keuangan, dokumen hukum, NDA (kontrak kerja bank/non-disclosure agreement), serta kata sandi untuk semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di bank.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bank Syariah Indonesia (BSI) telah meminta maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI dan menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman. Hingga saat ini, proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.
Dapatkan berita terbaru dan terupdate di google news hanya disini.