Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Sedikit Melambat, Siklus Akhir Tahun?

- Penulis Berita

- WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Sedikit Melambat, Siklus Akhir Tahun?

Medanzone , Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun 2022 akan sedikit melambat bila dibandingkan pada kuartal sebelumnya. Adapun BPS telah mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini sebesar 5,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy)

Dalam keterangan resminya pada hari Rabu, 9 November 2022, Sri Mulyani menyatakan prediksi perlambatan ekonomi itu tak lepas dari siklus di akhir tahun selama ini. “Perkiraan ini terutama mempertimbangkan siklus perekonomian yang biasanya melambat di akhir tahun, serta high base-effect pada triwulan IV-2021,” katanya.

Sebagai gambaran, pada kuartal keempat tahun lalu, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02 persen (yoy). Pencapaian itu setelah pada kuartal sebelumnya, ekonomi tumbuh 3,51 persen (yoy).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih jauh, Sri Mulyani optimistis untuk keseluruhan tahun 2022, pertumbuhan ekonomi bisa berada di rentang 5-5,3 persen yoy. Angka tersebut naik tipis dari prediksi sebelumnya di level 5,2 persen (yoy).

Keyakinan tersebut didasarkan pada sejumlah landasan objektif seperti penguatan berbagai indikator ekonomi makro dan implementasi berbagai kebijakan yang cukup efektif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, kata Sri Mulyani, pemerintah terus berupaya mengelola APBN dengan baik, responsif, dan efektif sebagai instrumen countercyclical sekaligus peredam gejolak. “Sehingga keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional dapat terus dijaga,” ujarnya

Pemerintah juga melakukan intervensi kebijakan baik dari sisi pasokan melalui berbagai insentif fiskal dan dukungan pembiayaan, bersinergi dengan otoritas moneter dan sektor keuangan, maupun dari sisi permintaan untuk mendukung daya beli masyarakat. Hal ini dilakukan baik dalam bentuk berbagai program bantuan sosial atau bansos, subsidi maupun pengendalian inflasi.

Sumber : Bisnis.tempo.co

Berita Terkait

Bagaimana Industri Kreatif Indonesia Merambah Pasar Global?
Masa Depan Pekerjaan Jarak Jauh: Tren dan Prediksi untuk 2025
Peluang Bisnis di Era Metaverse: Apa yang Perlu Diketahui di 2024
GRP Berpartisipasi Dalam Asia Steel Market 2023
Bos Tiktok Shou Zi Chew di Cecer Pada Saat Kongres AS
Penandatanganan Nota Kesepahaman BPJS Ketenagakerjaan dengan PT SRC
Jangan Lewatkan!! Inilah Peluang Usaha Bulan Ramadan Untuk Membangun Bisnis yang Sukses
Inilah Harga Xiaomi Redmi 12C, Smartphone Sejutaan Terbaru

Berita Terkait

- WIB

Bobby Nasution Ungkap Pengeluaran Pemprov Sumut Beli 15 Kue Tart Dengan Anggaran Rp 48 Juta

- WIB

Mitra Makan Bergizi Gratis Kembali Berfungsi Hari Ini

- WIB

Massa Datangi UGM Tuntut Minta Bukti Keaslian Ijazah Jokowi

- WIB

Pungli Kepada Sopir Truk, 3 Preman di Medan Ditangkap

- WIB

Selesai Libur Lebaran, Aktivitas di Pengadilan Negeri Medan Terlihat Sepi

- WIB

Tips Aman dan Nyaman Beraktivitas di Musim Hujan

- WIB

Revitalisasi Pasar Tradisional Di Tengah Era Digitalisasi

- WIB

Inovasi Desa Cerdas: Membangun Komunitas Berkelanjutan di Pedalaman Indonesia

Berita Terbaru