Terungkap Keretakan Hubungan antara Jokowi dan Megawati: Pencapresan Ganjar Pranowo dan Cawapres

- Penulis Berita

- WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Source : Tribun.medan.com

Source : Tribun.medan.com

Medanzone – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri terlihat semakin terbelah. Keretakan hubungan ini terungkap dalam beberapa isu terkait capres Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres).

Pertama, terkait pengusungan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Presiden Jokowi memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden di masa depan. Keretakan hubungan antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, terkait hal ini.

Seorang politisi senior dari PDIP, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kepada media The Straits Times bahwa Jokowi merasa kecewa karena hampir tidak dilibatkan oleh Megawati dalam keputusan pencalonan Ganjar sebagai capres. Jokowi dikabarkan terkejut dengan deklarasi pencapresan Ganjar yang dilakukan pada 21 April tanpa sepengetahuannya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sumber lain yang berbicara dengan The Straits Times secara anonim mengungkapkan bahwa Jokowi semakin kecewa setelah Megawati merespons dingin terhadap dua nama yang diajukannya sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar. Dua calon kuat cawapres tersebut adalah Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Sandiaga Uno dilaporkan memainkan peran penting dalam kemenangan Bobby Nasution, menantu Jokowi, dalam pemilihan Walikota Medan pada Desember 2020. Sementara itu, keluarga Thohir adalah salah satu pendonor utama kampanye Jokowi pada pemilihan presiden 2019.

Politisi tersebut menyebut bahwa kekecewaan Jokowi membuatnya sekarang mempertimbangkan untuk mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Dilaporkan juga bahwa Jokowi telah berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengenai calon presiden yang akan didukung. Partai Golkar sedang mempertimbangkan untuk mendukung Prabowo.

Dalam konteks ini, Megawati juga menunjukkan kegusarannya terhadap Jokowi yang menurutnya seharusnya fokus pada tugas-tugas presiden, bukan mencampuri urusan internal partai. Megawati menganggap bahwa Jokowi terlalu banyak ikut campur dalam keputusan partai yang bukan wewenangnya.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dan tenaga ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, tidak memberikan komentar terkait keretakan hubungan tersebut ketika dimintai tanggapannya oleh The Straits Times.

Keretakan hubungan antara Jokowi dan Megawati tampaknya bermula dari kebijakan pembukaan ekspor pasir laut yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah. Amien Rais, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, mencatat bahwa kebijakan ini sebenarnya sudah dilarang saat Megawati menjabat sebagai presiden. Amien Rais mengkritik langkah Jokowi yang dianggap bertentangan dengan kebijakan sebelumnya dan berpotensi merusak lingkungan jangka panjang.

Selain itu, Amien Rais juga mengungkit kasus reklamasi pasir laut Indonesia yang digunakan untuk pembangunan Bandara Changi di Singapura. Amien Rais mengungkapkan bahwa seluruh area Bandara Changi adalah hasil reklamasi pasir laut Indonesia. Dia menyoroti bahwa saat dia mengungkap kasus ini kepada Perdana Menteri Singapura, tamu tersebut hanya bungkam dan terkejut.

Kebijakan pembukaan ekspor pasir laut ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pengamat ekonomi dan anggota parlemen. Mereka menyatakan bahwa kebijakan tersebut dapat merusak ekosistem pesisir Indonesia dan memberikan sedikit manfaat ekonomi yang sebanding dengan dampak negatifnya.

Kesimpulannya, terdapat keretakan hubungan antara Jokowi dan Megawati yang semakin terungkap dalam isu pencapresan Ganjar Pranowo dan cawapres. Jokowi merasa kecewa karena merasa tidak dilibatkan dalam keputusan pengusungan Ganjar, dan respons dingin Megawati terhadap calon wakil presiden yang diajukan oleh Jokowi semakin memperburuk hubungan mereka. Isu-isu lain seperti penolakan PDIP terhadap Timnas Israel dan kebijakan pembukaan ekspor pasir laut juga memperkeruh situasi.

Dapatkan berita terbaru dan terupdate di google news hanya disini.

Berita Terkait

Kapolres Langkat Berantas Pungutan Liar di Jalur Medan-Aceh
Bobby Nasution Ungkap Pengeluaran Pemprov Sumut Beli 15 Kue Tart Dengan Anggaran Rp 48 Juta
Penggerebekan Bandar Narkoba di Belawan Sumut Modifikasi Ruko Jadi Loket Narkoba
Mitra Makan Bergizi Gratis Kembali Berfungsi Hari Ini
Massa Datangi UGM Tuntut Minta Bukti Keaslian Ijazah Jokowi
Petugas Pengangkut Sampah di Medan Polonia Mengeluh Belum Menerima Uang BBM Selama 7 Bulan
Pungli Kepada Sopir Truk, 3 Preman di Medan Ditangkap
Selesai Libur Lebaran, Aktivitas di Pengadilan Negeri Medan Terlihat Sepi

Berita Terkait

- WIB

Bobby Nasution Ungkap Pengeluaran Pemprov Sumut Beli 15 Kue Tart Dengan Anggaran Rp 48 Juta

- WIB

Mitra Makan Bergizi Gratis Kembali Berfungsi Hari Ini

- WIB

Massa Datangi UGM Tuntut Minta Bukti Keaslian Ijazah Jokowi

- WIB

Pungli Kepada Sopir Truk, 3 Preman di Medan Ditangkap

- WIB

Selesai Libur Lebaran, Aktivitas di Pengadilan Negeri Medan Terlihat Sepi

- WIB

Tips Aman dan Nyaman Beraktivitas di Musim Hujan

- WIB

Revitalisasi Pasar Tradisional Di Tengah Era Digitalisasi

- WIB

Inovasi Desa Cerdas: Membangun Komunitas Berkelanjutan di Pedalaman Indonesia

Berita Terbaru