BRIN sebut pengembangan ekonomi hijau di Indonesia masih bersifat proyek

- Penulis Berita

- WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BRIN sebut pengembangan ekonomi hijau di Indonesia masih bersifat proyek

medanzone.co.id , Jakarta – Bada Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan pola pengembangan ekonomi hijau di Indonesia masih bersifat proyek dan tidak terorganisasi dengan baik serta belum fokus pada aset demografi.

“Secara nasional temuan riset ini memperlihatkan pola pengembangan ekonomi hijau di Indonesia masih bersifat proye.  Kajian ini merupakan yang terbesar dilakukan BRIN selama ini,” kata Koordinator Penelitian BRINBPS Sari Seftiani di Kupang, Rabu, (23/11/2022).

Sari Seftiani mengatakan hal itu terkait hasil kajian tentang peran sosial demografi dalam mendukung pembangunan ekonomi hijau yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengatakan dalam melakukan kajian BRIN menggandeng Pusat Riset Kependudukan untuk melakukan kajian kualitatif pembangunan ekonomi hijau dan kondisi sosial demografi penduduk Indonesia.

Menurut dia pembangunan dengan visi ekonomi hijau atau green economy sangat penting untuk dapat menghasilkan produk yang ramah lingkungan serta penerapan teknologi ramah lingkungan.

“Tidak lupa juga praktik ekonomi dengan dukungan kearifan lokal sehingga pelibatan aspek demografi yang menekankan dinamika kependudukan menjadi penting dalam paradigma ekonomi hijau,” kata Sari Seftiani dalam kegiatan yang juga dihadiri Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi NTT Ganef Wurgianto.

Strategi ESG

Dia menambahkan pelibatan aspek demografi bukan hanya dari sisi kuantitas namun yang jauh lebih penting adalah kualitas kependudukan itu sendiri.

Ia menambahkan secara nasional temuan riset dilakukan BRIN memperlihatkan pola pengembangan ekonomi hijau di Indonesia masih bersifat proyek, tidak terorganisasi dengan baik serta belum fokus pada aset demografi.

Menurut dia implementasi konsep ekonomi hijau yang ada saat ini lebih menekankan pada transformasi ke arah teknologi tinggi atau canggih.

Dikatakannya pembangunan ekonomi hijau di Indonesia perlu memperkuat tiga hal penting yaitu kearifan antar generasi, institusi sosial, serta pengenalan teknologi yang tepat guna.

Sesuai hasil kajian dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur kata dia pengembangan energi baru terbarukan (EBT) berperan penting dalam pemerataan akses energi, mendorong pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.

Menurut dia ada tiga pembelajaran dari penyediaan listrik di Kamanggih yaitu adanya peran aktor lokal, kedua pengorganisasian masyarakat serta ketiga menggali kebutuhan masyarakat.

Dikatakannya kesulitan mendapatkan air bersih yang dialami masyarakat Kamanggih menjadi pintu masuk pertama penyediaan energi di desa di Kabupaten Sumba Timur itu.


Sumber : kupang.antaranews.com

Berita Terkait

Kapolres Langkat Berantas Pungutan Liar di Jalur Medan-Aceh
Penggerebekan Bandar Narkoba di Belawan Sumut Modifikasi Ruko Jadi Loket Narkoba
Ingin Viral Di Sosial Media? Aplikasi Ini Jadi Jawabannya!
Prediksi Cuaca Ekstrem 2025: Tips Serta Persiapannya
Revitalisasi Pasar Tradisional Di Tengah Era Digitalisasi
EXAMPLEARTICLE
Bagaimana Industri Kreatif Indonesia Merambah Pasar Global?
Mitos dan Legenda Tersembunyi dari Berbagai Belahan Dunia

Berita Terkait

- WIB

Bobby Nasution Ungkap Pengeluaran Pemprov Sumut Beli 15 Kue Tart Dengan Anggaran Rp 48 Juta

- WIB

Mitra Makan Bergizi Gratis Kembali Berfungsi Hari Ini

- WIB

Massa Datangi UGM Tuntut Minta Bukti Keaslian Ijazah Jokowi

- WIB

Pungli Kepada Sopir Truk, 3 Preman di Medan Ditangkap

- WIB

Selesai Libur Lebaran, Aktivitas di Pengadilan Negeri Medan Terlihat Sepi

- WIB

Tips Aman dan Nyaman Beraktivitas di Musim Hujan

- WIB

Revitalisasi Pasar Tradisional Di Tengah Era Digitalisasi

- WIB

Inovasi Desa Cerdas: Membangun Komunitas Berkelanjutan di Pedalaman Indonesia

Berita Terbaru