Kerusakan Gempa Bumi Turki, Terlihat Jelas dari Foto Satelit

- Penulis Berita

- WIB

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Medanzone, Jakarta – Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Turki pada Senin (6/2) membuat dua retakan besar di kerak bumi. Fenomena ini terjadi di dekat perbatasan Turki-Suriah, dan menjadi yang terpanjang dalam catatan sejarah.

Para ilmuwan menemukan retakan tersebut dengan membandingkan gambar daerah dekat pantai Laut Mediterania yang diambil oleh satelit pengamat Bumi Eropa Sentinel-1 sebelum dan sesudah gempa bumi dahsyat terjadi.

Menurut peneliti dari Pusat Pengamatan & Pemodelan Gempa Bumi, Gunung Berapi & Tektonik (COMET) Inggris, retakan panjang membentang 300 kilometer ke arah timur laut dari ujung timur laut Laut Mediterania. Ia tercipta dari gempa pertama dari dua gempa besar yang melanda wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pecahan seperti itu biasanya muncul setelah gempa kuat,” kata Pimpinan Tim COMET Profesor Tim Wright, dikutip dari Space, Selasa (14/2/2023).

Kedua retakan yang muncul terlihat sangat panjang. Ini bisa menjadi sebuah bukti betapa besarnya energi yang dilepaskan oleh gempa bumi.

Retakan yang lebih panjang membentang 300 kilometer ke arah timur laut dari ujung timur laut Laut Mediterania. Retakan itu diciptakan dari dua gempa besar pertama yang melanda wilayah itu. Retakan kedua, sepanjang 125 km, terbuka selama gempa kedua, sekitar sembilan jam kemudian.

“Semakin besar gempanya, makin besar patahannya dan semakin tergelincir,” terang Wright.

Menurut dua patahan kerak bumi akibat gempa Turki ini adalah salah satu yang terpanjang di benua. Juga sangat tidak biasa untuk kejadian dua gempa besar yang terjadi dalam beberapa jam.

Pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan gempa bumi sedemikian rupa sehingga retakan terlihat jelas di permukaan. Letaknya melewati kota-kota dan dalam beberapa tempat langsung melalui bangunan.

“Kami memperkirakan kemungkinan perpindahan horizontal jarang hingga 5 meter [16 kaki],” ujar peneliti COMET Milan Lazecky.

“Memang, perpindahan medan yang begitu besar tidak dapat dilewatkan oleh orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut.”

Daerah ini, di utara Siprus memang disebut rentan terhadap gempa bumi yang dahsyat. Itu karena tiga lempeng tektonik, lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika, bertemu di sini, hingga akhirnya menciptakan tekanan saat mereka saling bertabrakan.

Lebih dari 20.000 orang dilaporkan tewas, dan banyak korban kemungkinan masih terkubur di bawah reruntuhan karena operasi penyelamatan berjalan lambat, terutama di pihak Suriah, yang telah dilanda konflik bersenjata selama bertahun-tahun.

Sejak gempa terjadi, satelit yang dioperasikan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta mengalami kerusakan.

Source : Cnbcindonesia.com

Berita Terkait

Kapolres Langkat Berantas Pungutan Liar di Jalur Medan-Aceh
Penggerebekan Bandar Narkoba di Belawan Sumut Modifikasi Ruko Jadi Loket Narkoba
Ingin Viral Di Sosial Media? Aplikasi Ini Jadi Jawabannya!
Prediksi Cuaca Ekstrem 2025: Tips Serta Persiapannya
Revitalisasi Pasar Tradisional Di Tengah Era Digitalisasi
Bagaimana Industri Kreatif Indonesia Merambah Pasar Global?
Mitos dan Legenda Tersembunyi dari Berbagai Belahan Dunia
Sustainable Fashion 2024: Mengapa Mode Ramah Lingkungan Semakin Populer

Berita Terkait

- WIB

Moerahnie.com Memberikan Kemudahan Bagi Importir Pemula

- WIB

Maksimalkan Keuntungan Anda dengan Moerahnie.com Segera!

- WIB

Moerahnie.com Partner Strategis Pengembangan Bisnis Import

- WIB

Moerahnie.com Memudahkan Proses Bisnis Import Anda

- WIB

Moerahnie.com Kunci Sukses Jualan Produk Import Cepat

- WIB

Moerahnie.com Kunci Kemudahan Impor Tanpa Ribet Lagi

- WIB

Mahasiswa Gelar Demo Tuntut Pemecatan Sekda Wiriya Alrahman

- WIB

Temukan Supplier Produk Import Terbaik di Moerahnie.com

Berita Terbaru

Exit mobile version