Menanti Sanksi 5 Oknum Polisi Penganiaya Nakes RS

- Penulis Berita

- WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menanti Sanksi 5 Oknum Polisi Penganiaya Nakes RS

Medanzone , Jakarta – Sumut berjanji akan menindak lima oknum polisi yang menganiaya sekuriti dan nakes RS Bandung Medan. Apa kira-kira sanksi untuk polisi yang baru dilantik itu?
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menjelaskan, kelima oknum polisi itu akan dijatuhi sanksi disiplin. Akan tetapi Hadi tidak merinci sanksi yang dimaksud.

“Yang jelas tindakan disiplin pasti akan kita kenakan terkait peristiwa itu,” ujarnya Senin (8/11/2022).

Hadi kemudian menjelaskan Polri tidak akan mentolerir perbuatan yang dilakukan kelima oknum anggota itu. Nantinya akan dijatuhi sanksi tegas, sanksi itu masih akan menunggu hasil penyidikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pimpinan tidak mentolerir sikap atau perilaku seperti ini bagi siapapun anggota Polri dan akan dikenakan tindakan yang tegas. Kita lihat nanti hasil perkembangan penyidik selanjutnya,” sebut Hadi.

Nakes dan sekuriti RS Bandung yang menjadi korban penganiayaan lima oknum polisi itu akan dibantu oleh Polda Sumut.

“Ini juga upaya untuk melakukan pengobatan kepada korban dilakukan oleh pimpinan-pimpinan kita Pak Dir Sabhara kemudian Kapolrestabes Medan,” sebut Hadi.

RS Bandung Diserang Oknum Polisi

Informasi penyerangan RS Bandung Medan awalnya disampaikan anggota DPRD Sumut Rudy Hermanto. Menurut dia rumah sakit milik Bendahara PDIP Sumut itu dilakukan pada Minggu (6/11) pagi.

“Tadi pagi, subuh, kami mendapatkan kabar adanya penyerangan sekelompok oknum gerombolan manusia yang mendatangi rumah sakit ini, mengganggu, dan memukuli,” kata Rudy dalam video yang diterima detikSumut, Minggu (6/11). Pernyataan dari Rudy ini sudah mendapatkan izin untuk dikutip.

Dalam video itu, Rudy sedang bersama sejumlah orang yang diduga menjadi korban penyerangan. Dia mengatakan ada dokter yang luka-luka karena menjadi korban dalam peristiwa itu.

“Adik ini saksi, pegawai atau paramedis, ada juga saya dengar dokter yang dipukuli,” sebut Rudy.

Rudy pun menyampaikan kecamannya terhadap peristiwa ini. Dia menyebut, tidak seharusnya terjadi penyerangan di rumah sakit.

“Pada situasi yang sangat menyeramkan atau situasi perang sekalipun rumah sakit adalah tempat yang tidak boleh dilakukan penyerangan oleh siapapun, perang sekalipun,” tutur Rudy.

Sumber : detik.com

Berita Terkait

Kapolres Langkat Berantas Pungutan Liar di Jalur Medan-Aceh
Penggerebekan Bandar Narkoba di Belawan Sumut Modifikasi Ruko Jadi Loket Narkoba
Ingin Viral Di Sosial Media? Aplikasi Ini Jadi Jawabannya!
Prediksi Cuaca Ekstrem 2025: Tips Serta Persiapannya
Revitalisasi Pasar Tradisional Di Tengah Era Digitalisasi
EXAMPLEARTICLE
Bagaimana Industri Kreatif Indonesia Merambah Pasar Global?
Mitos dan Legenda Tersembunyi dari Berbagai Belahan Dunia

Berita Terkait

- WIB

Bobby Nasution Ungkap Pengeluaran Pemprov Sumut Beli 15 Kue Tart Dengan Anggaran Rp 48 Juta

- WIB

Mitra Makan Bergizi Gratis Kembali Berfungsi Hari Ini

- WIB

Massa Datangi UGM Tuntut Minta Bukti Keaslian Ijazah Jokowi

- WIB

Pungli Kepada Sopir Truk, 3 Preman di Medan Ditangkap

- WIB

Selesai Libur Lebaran, Aktivitas di Pengadilan Negeri Medan Terlihat Sepi

- WIB

Tips Aman dan Nyaman Beraktivitas di Musim Hujan

- WIB

Revitalisasi Pasar Tradisional Di Tengah Era Digitalisasi

- WIB

Inovasi Desa Cerdas: Membangun Komunitas Berkelanjutan di Pedalaman Indonesia

Berita Terbaru