Sumut, Medanzone.co.id – Baru Baru ini gempar dengan pemberitaan yang mengatakan bahwa Paspampres aniaya warga medan. Hal ini langsung di tepis oleh Kapendam I/BB
Anggota tidak melakukan kekerasan sebagaimana yang diberitakan di media sosial.
Kejadian bermula ketika belasan warga Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangi, Kabupaten Deliserdang , Sumatera Utara ( Sumut ) terlibat keributan dengan Paspampres.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Video keributan tersebut viral di social media hingga banyak pernyataan Pro dan Kontra terkait aksi tersebut.
Keributan berlangsung di depan gerbang Gedung Astaka Jalan Pancing, Kamis (9/2/23). Beberapa warga Desa Bandar Baru mendatangi Gedung tersebut untuk berniat bertemu dengan Presiden Indonesia yaitu Bpk Jokowi.
Mereka ingin menyampaikan aspirasi kepada Presiden RI dikarenakan mereka mengetahui kehadiran pak jokowi di acara peringatan Hari Pers Nasional.
Warga pun di dampingi pengacara yang mewakilkan warga, Tommy Aditya Sinulingga mengatakan kejadian berawal saat beberapa warga Desa Bandar Baru ingin bertemu dengan Jokowi di acara HPN ini.
Mereka ingin menyampaikan permasalahan tentang penggusuran yang di lakukan Pemprov Sumut terhadap warga Desa Bandar Baru.

Kapendam I/BB Klarifikasi Terkait Kejadian Paspampres Aniaya Warga Medan
Beberapa hal yang perlu di infokan khususnya kepada masyarakat, bahwa tidak benar adanya anggota kami melakukan kekerasan yang di beritakan tersebut,- “Ujar Kapendam I/BB “
Kapendam I/BB menjelaskan ada beberapa fakta yang harus di jelaskan tentang kejadian sebenarnya, hal ini demi menjaga hubungan baik antara TNI dengan Masyarakat.
Tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota,
Kapendam mengatakan bahwa tidak terdapat kekerasan yang di lakukan oleh anggota yang sebagaimana di beritakan.
Sedangkan info berita yang di beritakan bahwa aparat melakukan penganiayaan terhadap warga .
“Saya berharap masyarakat tidak menilai kejadian tersebut hanya dari sudut pandang dari 1 pihak , ” Ujar Kapendam I/BB “
Terdapat Bukti Rekaman Warga Menendang dan memukul Bagian Mobil yang di kendarai.
Kapendam juga mengatakan bahwa pihak TNI memiliki bukti terjadi perlawanan atau tindakan kasar yang dilakukan oleh Warga Bandar Baru terhadap Anggotanya.
Dari Video tersebut terlihat beberapa warga yang memukul dan menedang mobil disertai dengan ucapan kotor.
Terdapat Warga yang masuk tanpa izin di Area Sterilisasi dalam pengamanan Presiden
Kapendam sudah memastikan tidak ada personil Paspampres melakukan apa yang diberitakan beberapa media tersebut. Karena Paspampres berada di sektor dalam (Ring 1).
Sebaliknya, Kapendam menjelaskan, sejumlah warga dari Bandar Baru, Sibolangit sengaja datang ke Gedung Serbaguna Pemprov Sumut untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Dengan menggelar beberapa spanduk yang sudah mereka siapkan dan rencanakan, yang kegiatannya tanpa mendapat izin dari pihak Kepolisian.
“Karena tanpa izin, maka dilakukan pengamanan di sektor luar, dengan tujuan agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban acara Presiden RI. Soal adanya penganiayaan dan intimidasi, kita pastikan tidak ada. Silakan kalau ada bukti visum,akan kita selidiki lebih lanjut guna mengungkap kebenarannya,-” ungkap Kolonel Rico mengakhiri Pernyataan nya
Pesan terakhir dari Kapendam I/BB , bahwa warga yang baik tidak terprovokasi oleh media begitu saja, sebab media memberitakan hanya berdasarkan 1 sudut pandang yang di wawancarainya.
Oleh karna itu jangan terbawa suasana dan ikut – ikutan arus negatif yang mengakibatkan hancurnya hubungan antara TNI dengan Masyarakat.
Sumber : Kodam 1 Bukit Barisan